Rabu, 11 Januari 2012 07:13 pm
Hai 11 januari..
Lama tak menulis, tiba-tiba aku merindukan hal ini. menulis. Walau hanya sedikit bercerita tentang sedikit isi hati. Kalau diingat-ingat tgl 11 januari tahun lalu ada kejadian kebakaran disalah satu Mall di sekitar kawasan kos-kosan ku. Sore itu aku bersama-sama teman kosku datang mengunjungi lokasi kejadian, hanya untuk sekedar melihat-lihat apa yang sedang terjadi. Namun, sesaat kemudian “dreett dreettt” handphone ku bergetar, tanda ada sebuah sms masuk.
Dari seseorang yang belum lama ku kenal. Orang tersebut mengatakan bahwa hari itu adalah hari ulang tahunnya, dan dia meminta ku untuk mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Jujur saja aku aneh sekali waktu itu, karena aku belum lama mengenalnya dan aku baru sekali itu dapat sms dari orang yang sedang berulang tahun untuk dipintakan doa atau selamat. Hehe.. y kemudian aku ucapkan selamat berikut doa untuknya (tulus kok, andai aku tau kalau hari itu ulang tahunnya pasti aku sudah mengucapkan, paling tidak lewat facebook).
Hari ini, 11 januari lagi. Itu berarti udah hampir 1,5 tahun aku sendiri. Kadang aku rindu punya kekasih. Memiliki seseorang yang bisa aku ajak berbagi. Tapi, aku belum siap untuk membuka hati lagi. Entahlah, ada rasa takut dalam hatiku. Aku takut bila disakiti lagi. Padahal ada yang bilang, kalo berani jatuh cinta y harus berani patah hati.. haha taukah kamu kalau patah hati itu sangat menyakitkan? Y sampai sekarang pun aku masih takut. Tp aku sudah memaafkan. Benar, sudah ikhlas. Tapi aku masih mengunci hatiku rapat-rapat. Sampai Allah datangkan yang benar-benar tepat untukku. Itu bukan berarti aku tidak mencari, ya aku pun mencari, namun lebih berhati-hati dan tetapi tetap pada idealisme ku, bahwa harus laki-laki yang mendatangiku terlebih dahulu, bukan aku yang mendatangi mereka. Bukan, tidak bermaksud sombong atau naïf atau sok jual mahal tapi lebih menjaaga harga diri ku sebagai perempuan. Aku tidak peduli, walau orang-orang mungkin saja mengatakan itu kuno. Tapi aku lebih nyaman seperti itu. menunggu.
Continue reading →